Suku bangsa Jawa
Suku bangsa Jawa adalah suku bangasa Indonesia yang paling banyak jumlahnya, menempati seluruh daerah jawa tengah, jawa timur dan sebagian jawa barat mereka menggunakan bahasa jawa secara keseluruhan, hanya saja terdapat perbedaan dialek di daerah tertentu. Suku bangsa jawa termasuk suku bangsa yang telah maju kebudayaannya, karena sejak zaman dahulu mereka telah banyak mendapat pengaruh dari berbagai kebudayaan, seperti : kedubayanan Hindu, Budha, Islam dan Eropa. Setelah mengetahui suku bangsa di Indonesia maka sekarang penyusun akan membahas tentang salah satu suku di Indonsia yaitu Suku jawa.
Suku bangsa Jawa adalah suku bangasa Indonesia yang paling banyak jumlahnya, menempati seluruh daerah jawa tengah, jawa timur dan sebagian jawa barat mereka menggunakan bahasa jawa secara keseluruhan, hanya saja terdapat perbedaan dialek di daerah tertentu. Suku bangsa jawa termasuk suku bangsa yang telah maju kebudayaannya, karena sejak zaman dahulu mereka telah banyak mendapat pengaruh dari berbagai kebudayaan, seperti : kedubayanan Hindu, Budha, Islam dan Eropa. Setelah mengetahui suku bangsa di Indonesia maka sekarang penyusun akan membahas tentang salah satu suku di Indonsia yaitu Suku jawa.
SISTEM KEPERCAYAAN ATAU RELIGI
Agama yang dianut oleh
sebagian besar suku jawa adalah Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan
budha.
Pemeluk Agama Islam dibedakan
menjadi dua golongan, yaitu:
1.Golongan Islam Santri, yaitu
golongan yang menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran Islam dengan
syariat-syariatnya.
2.Golongan Islam Kejawen, yaitu
golongan yang percaya pada ajaran Islam, tetapi tidak patuh menjalankan syariat
Islam dan masih percaya kepada kekuatan lain.
Selain itu, orang Jawa masih percaya
pada hal yang gaib atau kekuatan lain:
1.Percaya pada makhluk-makhluk halus
seperti memedi, genderuwo, tuyul, setan, dan lain-lain.
2.Percaya pada hari baik atau naas.
3.Percaya pada hari kelahiran atau
weton.
4.Percaya pada benda-benda pusaka,
jimat, dan sejenisnya.
ØUpacara selametan yang berhubungan dengan lingkaran hidup manusia, seperti mitoni, kematian, dan lainnya.
Ø
Upacara selametan yang berhubungan dengan kehidupan desa, seperti bersih
desa, penggarapan pertanian, dan lainnya.
Ø
Upacara selametan yang berhubungan dengan pernikahan, seperti selamatan
sepasaran setelah pernikahan.
Ø
Upacara selametan yang berhubungan dengan peringatan hari-hari atau bulan-bulan
besar Islam, seperti sekatenan atau grebeg maulud, sura, dan sebagainya.
Ø
Upacara selametan yang berhubungan dengan kejadian-kejadian tertentu,
seperti melakukan perjalanan jauh, mulai membuat rumah, dan sebagainya.
Ø
Upacara selametan yang berhubungan dengan orang meninggal dunia, seperti
selametan surtanah atau (geblak), nelung
dina, dan lainnya.
SISTEM KEKERABATAN
Masyarakat Jawa
menganut sistem kekerabatan bilateral atau parental, yaitu sistem kekerabatan
yang menarik garis keturunan dari bapak/ibu.
Istilah- istilah yang digunakan
dalam sistem kekerabatan Jawa sebagai berikut:
1.Pakde dan Bude (uwa), yaitu semua
kakak dari bapak dan ibu, baik laki-laki maupun perempunan beserta suami dan
istrinya.
2.Paklik (Paman) dan Bulik (bibi),
yaitu semua adik dari ayah dan ibu,baik laki-laki maupun perempuan beserta
suami dan istrinya.
3.Nak Ndulur (Sepupu), yaitu anak
dari pakde-bude dan paklik-bulik.
4.Misan, yaitu anak dari saudara
sepupu.
Pada masyarakat Jawa, perkawinan
dianggap ideal apabila diukur dari segi keyakinan dan kesamaan adat yang
menunjukan adanya pemilihan jodoh ideal.
Ukuran ideal bagi pria adalah
perhitungan bibit, bebet, dan bobot. Sedangkan bagi wanita, perhitungannya
didasarkan pada mugen, tegen, dan rigen.
Pernikahan yang dilarang, yaitu
menikah dengan:
1.Saudara kandung.
2.Pancer lanang (anak dari dua
saudara kandung laki-laki).
3.Pihak laki-laki lebih muda abunya
dari pihak perempuan.
SISTEM POLITIK DAN KEMASYARAKATAN
1.Dahulu, pada suku Jawa terdapat
stratifikasi sosial yang dikenal dengan golongan bendoro, priyayi, dan wong
cilik.
2.Stratifikasi sosial berdasarkan
kepemilikan tanah, yaitu wong baku, kuli gondok (lindung), dan sinoman.
3.Dalam bidang pemerintah, pamong
desa memilih seorang kepala desa (lurah) dengan semua pembantunya, seperti
carik, juga tirta (ulu-ulu), dan juga baya. Tugas utama mereka adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan desa.
SISTEM EKONOMI
Sistem perekonomian masyarakat Jawa
mencakup
1) Pertanian
Yang dimaksud pertanian disini
terdiri atas pesawahan dan perladangan (tegalan), tanaman utama adalah padi.
Tanaman lainnya jagung, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau dan sayur mayor,
yang umumnya ditanam di tegalan. Sawah juga ditanami tanaman perdagangan,
seperti tembakau, tebu dan rosella.
2) Perikanan
Adapun usaha yang dilakukan cukup
banyak baik perikanan darat dan perikanan laut. Perikanan laut diusahakan di
pantai utara laut jawa. Peralatannya berupa kail, perahu, jala dan jarring
3) Peternakan
Binatang ternak berupa kerbau, sapi,
kambing, ayam dan itik dan lain-lain.
4) Kerajinan
Kerajinan sangat maju terutama
menghasilkan batik, ukir-ukiran, peralatan rumah tangga, dan peralatan
pertanian.
Adapun mata
pencaharian dalam suku Jawa atau masyaraakat Jawa biasanya bermata pencaharian
bertani, baik bertani di sawah maupun tegalan, juga Beternak pada umumnya
bersipat sambilan, selain itu juga masyarakat Jawa bermata pencaharian Nelayan
yang biasanya dilakukan masyarakat pantai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar